4 Ciri Wanita Penghuni Neraka
Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, di mana suatu hari Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi wa Sallam khotbah Id, kemudian setelah beliau berkhotbah maka beliau maju bersama Bilal ke saf-saf para wanita. Ketika itu, Nabi Muhammad Shalallahu'Alaihi wa Sallam mengkhususkan nasihat kepada para wanita, dan Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi wa Sallam berkata kepada mereka,
تَصَدَّقْنَ، فَإِنَّ أَكْثَرَكُنَّ حَطَبُ جَهَنَّمَ
“Bersedekahlah kalian, karena kebanyakan kalian akan menjadi bahan bakar neraka jahanam.”
Mendengar hal tersebut maka salah seorang wanita berdiri dan bertanya kepada Nabi Muhammad Shalallahu'Alaihi wa Sallam tentang alasannya. Maka beliau menjawab,
لِأَنَّكُنَّ تُكْثِرْنَ الشَّكَاةَ، وَتَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ فَجَعَلْنَ يَتَصَدَّقْنَ مِنْ حُلِيِّهِنَّ، يُلْقِينَ فِي ثَوْبِ بِلَالٍ مِنْ أَقْرِطَتِهِنَّ وَخَوَاتِمِهِنَّ
“Karena kalian lebih banyak mengeluh dan mengingkari kebaikan suami.”
Akhirnya, para wanita pun menyedekahkan perhiasan yang mereka miliki dengan melemparkannya ke dalam kain yang dihamparkan Bilal, termasuk cincin dan kalung-kalung mereka.
Kenapa bisa wanita paling banyak menjadi bahan bakar api neraka jahanam? Maka Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi wa Sallam mengatakan 4 sifat :
1. Suka mengeluh
2. Suka mengingkari kebaikan suami
3. Suka melaknat
4. Suka menunda-nunda kebaikan
▪️ Suka Mengeluh
Para ulama mengatakan bahwa suami merupakan nikmat yang sangat luar biasa. Kenapa? Banyak wanita yang sudah mencapai usia 30th keatas namun tidak memiliki suami. Bagaimana pilu nya hati mereka ketika teman-teman mereka sudah bersuami namun ia sendiri belum memiliki suami.
Kita juga sedih ketika mendengar janda-janda yang ditinggal suaminya.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shalallahu'Alaihi wa Sallam bersabda :
السَّاعِي عَلَى اْلأَرْمَلَةِ وَالْمِسْكِيْنِ كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيْلِ اللهِ أَوْ كَالَّذِي يَصُوْمُ النَّهَارَ وَيَقُوْمُ اللَّيْلَ
“Orang yang membantu para janda dan orang miskin adalah seperti orang yang berjihad di jalan Allah atau seperti orang yang selalu mengerjakan shaum di siang hari dan shalat di malam hari.” (Muttafaq ‘Alaih)
Suami juga sebagai tempat berbagi suka dan duka
Sesungguhnya keberadaan suami memiliki nikmat tersendiri.
Rasulullah menjelaskan bahwa hak yang paling tinggi yang ditunaikan oleh seorang wanita adalah hak suami.
Rasulullah Shalallahu ‘Alahi wa Sallam bersabda,
لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لِأَحَدٍ، لَأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا
“Seandainya aku boleh menyuruh seorang manusia untuk bersujud kepada manusia lainnya, niscaya akan aku suruh seorang wanita untuk bersujud kepada suaminya” (Hadist Riwayat Tirmidzi)
Begitu besarnya hak suami, bahkan lebih besar dari hak kedua orangtua. Karna nabi tidak menyuruh wanita bersujud dihadapan orangtuanya.
Suka mengeluh ada dua penafsiran para ulama (Syaukani) dalam masalah mengeluh :
- kalau sesekali mengeluh maka tidak masalah,
- namun kalau seringnya ia mengeluh menunjukkan ia tidak ridho dengan keputusan Allah.
Ada dua tipe wanita yang suka mengeluh :
1. Dia mengeluhkan suaminya kepada orang lain.
Bukan jalur kebaikan ketika ia mendapati keburukan suaminya lalu menceritakan kepada orang lain.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ
“Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.” (Surah Al-Baqarah : 187)
Jika seorang suami menceritakan keburukan suami maka aib suami pun tersebar kemana-mana. Apalagi para wanita suka update status : hati terbelah dua. Lalu dikomentari: Ada apa, um?Bahkan tak jarang suami istri saling perang-perangan disosial media.
Kalau suami ada kesalahan, maka bicarakan secara baik-baik. Jika tidak kuat, maka ajukan khulu'
2. Suka mengeluh kepada suami.
Hidup ini penuh dengan ujian dan tidak mungkin kita raih kenikmatan hidup jika tidak ada yang harus di korbankan.
Aisyah mengatakan dalam sebuah Hadis Sahih, “Kami menyaksikan satu bulan purnama, maka kami melihat bulan purnama kedua, dan kami melihat bulan purnama ketiga dan selama tiga bulan itu bahkan tungku di rumah Nabi Muhammad tidak menyala.”
Jadi seseorang berkata, “Oh Aisyah dulu juga kita biasa makan dengan dua makanan saja.”
Salah satu dari dua makanan itu adalah air dan kurma saja. Mereka biasa memanggil keduanya “aswadain”. Itu artinya sedikit, kurang lebih karena jumlahnya.
Istri Nabi Shallallahu ’Alaihi wa Sallam, Ummul Mukminin Aisyah radhiallallahu’anha juga mengatakan:
كان يأتي علينا الشهرُ ما نوقِدُ فيه نارًا، إنما هو التمرُ والماءُ، إلا أن نؤتى باللُّحَيمِ
“Pernah kami melalui suatu bulan yang ketika itu kami tidak menyalakan api sekali pun. Yang kami miliki hanya kurma dan air. Kecuali ada yang memberi kami hadiah berupa potongan daging kecil untuk dimakan” (Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim)
Aisyah dan Rasulullah hanya makan kurma dan minum air selama tiga bulan. Lalu bagaimana dengan keadaan kita sekarang? Apakah masih kita mengeluh kepada suami?
▪️Suka mengingkari kebaikan suami
Suami adalah nikmat yang harus disyukuri bagi para wanita ketika ia sudah menikah.
Namun kenyataannya banyak wanita yang ingkar kepada kebaikan suami, lupa kebaikan suami.
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
ورأيت النار فلم أر منظرا كاليوم قط ورأيت أكثر أهلها النساء قالوا: بم يا رسول الله ؟ قال بكفرهن قيل أيكفرن بالله ؟ قال: يكفرن العشير ويكفرن الإحسان لو أحسنت إلى إحداهن الدهر كله ثم رأت منك ما تكره قالت ما رأيت منك خيرا قط
“Dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita. Shahabat pun bertanya, ‘Mengapa (demikian) wahai Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam?’ Beliau shalallahu ‘alaihi wassalam menjawab, ‘Karena kekufuran mereka.’ Kemudian ditanya lagi, ‘Apakah mereka kufur kepada Allah?’ Beliau menjawab, ‘Mereka kufur terhadap suami mereka, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata: ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’ ” (Hadist Riwayat Bukhari)
Kenapa Nabi menggunakan lafal kufur? Karna wanita ketika tidak bersyukur kepada suaminya maka ia benar-benar lalai dari hak Allah.
Ungkapan-ungkapan seorang istri seperti :
- Kamu tidak pernah mencintaiku
- Kamu selalu mendahulukan ibumu daripada saya
Maka ungkapan ini sangat mudah memasukkan seseorang masuk kedalam neraka.
Ciri wanita sholeha itu selalu menunaikan hak Allah dan hak suami.
Rasulullah Shalallahu'Alaihi wa Sallam bersabda :
“Wanita yang Sholeha adalah taat beribadah, menunaikan hak Allah, menjaga hak suami ketika suaminya tidak ada.”
Bagaimana cara kita bersyukur kepada suami?
Dari Abu Hurairah, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
لاَ يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ
“Tidak dikatakan bersyukur pada Allah bagi siapa yang tidak tahu berterima kasih pada manusia.” (Hadist Riwayat Abu Daud dan Tirmidzi)
Maka katakanlah : jazakallahu Khairan Uda/Abang/Mas, kepada suamimu
Diantara bentuk berterimakasih kepada suami adalah buatlah ia merasa bahwa ia adalah pemimpin dalam rumah tangga
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
“Para laki-laki adalah pemimpin rumah tangga.”
Kalau suami memerintahkan, ditaati, itu adalah bentuk berterimakasih kepada suami. Namun jika diperintahkan suka membantah, maka ini bukan istri yang berterima kasih kepada suaminya.
Salah satu contoh adab yang paling buruk kepada suami adalah ketika suami bicara tapi ia main handphone/sosial media.
▪️ Suka melaknat
Kita tidak boleh melaknat seseorang jika kecuali sudah ditetapkan oleh dalil. Seperti : iblis laknatullah, maka hal ini diperbolehkan. Atau ungkapan yang secara umum : melaknat peminum khamr, melaknat pemakan riba.
Ada dua tafsir dalam melaknat :
1. Suka melaknat
Namun jika tidak disebutkan didalam dalil, maka tidak boleh melaknat karna hal itu nanti akan kembali kepada yang melaknat.
Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
لَا تَلْعَنْهَا، فَإِنَّهَا مَأْمُورَةٌ، وَإِنَّهُ مَنْ لَعَنَ شَيْئًا لَيْسَ لَهُ بِأَهْلٍ رَجَعَتِ اللَّعْنَةُ عَلَيْهِ
“Janganlah Engkau melaknatnya, karena sesungguhnya dia diperintah (oleh Allah). Sungguh, orang yang melaknat sesuatu padahal dia tidak pantas mendapatkan laknat, maka laknat tersebut akan kembali kepada dirinya sendiri.” (Hadist Riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi)
2. Suka memaki-maki.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ
“Mencela seorang Muslim merupakan kefasikan, dan memeranginya merupakan kekafiran”. (Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim)
Jika ingin mencaci maka cukup seperlunya. Jangan berlebihan.
▪️ Suka menunda-nunda kebaikan
Kalau punya niat baik maka jangan ditunda. Karna kalau ditunda suka menimbulkan keburukan.
Allah menyebutkan beberapa surat didalam Al-Qur'an tentang kisah orang yang menyesal.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :
رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ
“Wahai Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah…” (Surah Al Munafiqun : 10)
Allah juga berfirman
وَلَوْ تَرٰۤى اِذِ الْمُجْرِمُوْنَ نَا كِسُوْا رُءُوْسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَاۤ اَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَا رْجِعْنَا نَعْمَلْ صَا لِحًـا اِنَّا مُوْقِنُوْنَ
"Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata), "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), niscaya kami akan mengerjakan kebajikan. Sungguh, kami adalah orang-orang yang yakin.” (Surah As-Sajdah : 12)
Ustadz firanda mengatakan :
“Jika hati kita sudah terpetik melakukan kebaikan maka kita sudah diberi hidayah.”
4 Ciri Wanita Penghuni Surga
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
“إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا؛ قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ”.
“Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kau mau”. (Hadist Riwayat Ahmad)
Ada 4 sifat wanita penghuni surga :
▪️ Shalat lima waktu
Nabi tidak mempersyaratkan para wanita mengerjakan shalat qobliyah, ba'diyah atau shalat Sunnah lainnya
▪️ Puasa Ramadhan
Nabi juga tidak mempersyaratkan para wanita mengerjakan puasa syawal, puasa Daud ataupun puasa Sunnah lainnya
▪️Menjaga kemaluannya
Allah memuji didalam Al-Qur'an wanita yang menjaga kemaluannya yaitu Maryam.
Bagaimana dia menjaga kemaluannya? Dia tidak memberi celah untuk digoda oleh lelaki manapun.
Namun, banyak wanita sekarang ketawa-ketiwi dengan laki-laki/suami lain meskipun dikolom komentar sosial media, padahal yang berhak mendapatkan ketawa ketiwi istri adalah suaminya.
Ketika ia berbicara dengan orang lain, ia lemah lembut, tapi ketika bicara dengan suaminya ia membentak-bentak.
Begitu pula tidak membandingkan suaminya dengan suami orang lain.
▪️ Taat kepada suami
Seorang wanita yang Sholehah maka menjadikan suaminya raja dirumahnya bukan menjadi ia sebagai kucing dirumahnya. Maksud kucing disini adalah budak didalam rumahnya.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ، وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ، وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ
“Yang paling menyenangkan jika dilihat suami, mentaati suami jika suami memerintahkan sesuatu, dan tidak menyelisihi suami dalam diri dan hartanya dengan apa yang dibenci oleh suaminya.” (Hadist Riwayat an Nasa'i)
Jadilah wanita yang sholeha, maka ia akan bahagia.
Wallahu'alam
(Oleh : Buya Firanda Andirja | Masjid Tangah Jua | Kota Bukittinggi | 22 Muharram 1444 H)
0 Komentar
Tinggalkan balasan