Subscribe Us

header ads

Pernikahan Zainab binti Jahsy

Bab : Pernikahan Zainab binti Jahsy

Hadist pertama

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمِ بْنِ مَيْمُونٍ حَدَّثَنَا بَهْزٌ ح و حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا أَبُو النَّضْرِ هَاشِمُ بْنُ الْقَاسِمِ قَالَا جَمِيعًا حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ الْمُغِيرَةِ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ وَهَذَا حَدِيثُ بَهْزٍ قَالَ
لَمَّا انْقَضَتْ عِدَّةُ زَيْنَبَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِزَيْدٍ فَاذْكُرْهَا عَلَيَّ قَالَ فَانْطَلَقَ زَيْدٌ حَتَّى أَتَاهَا وَهِيَ تُخَمِّرُ عَجِينَهَا قَالَ فَلَمَّا رَأَيْتُهَا عَظُمَتْ فِي صَدْرِي حَتَّى مَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَنْظُرَ إِلَيْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَهَا فَوَلَّيْتُهَا ظَهْرِي وَنَكَصْتُ عَلَى عَقِبِي فَقُلْتُ يَا زَيْنَبُ أَرْسَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَذْكُرُكِ قَالَتْ مَا أَنَا بِصَانِعَةٍ شَيْئًا حَتَّى أُوَامِرَ رَبِّي فَقَامَتْ إِلَى مَسْجِدِهَا وَنَزَلَ الْقُرْآنُ وَجَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَدَخَلَ عَلَيْهَا بِغَيْرِ إِذْنٍ قَالَ فَقَالَ وَلَقَدْ رَأَيْتُنَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَطْعَمَنَا الْخُبْزَ وَاللَّحْمَ حِينَ امْتَدَّ النَّهَارُ فَخَرَجَ النَّاسُ وَبَقِيَ رِجَالٌ يَتَحَدَّثُونَ فِي الْبَيْتِ بَعْدَ الطَّعَامِ فَخَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاتَّبَعْتُهُ فَجَعَلَ يَتَتَبَّعُ حُجَرَ نِسَائِهِ يُسَلِّمُ عَلَيْهِنَّ وَيَقُلْنَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ وَجَدْتَ أَهْلَكَ قَالَ فَمَا أَدْرِي أَنَا أَخْبَرْتُهُ أَنَّ الْقَوْمَ قَدْ خَرَجُوا أَوْ أَخْبَرَنِي قَالَ فَانْطَلَقَ حَتَّى دَخَلَ الْبَيْتَ فَذَهَبْتُ أَدْخُلُ مَعَهُ فَأَلْقَى السِّتْرَ بَيْنِي وَبَيْنَهُ وَنَزَلَ الْحِجَابُ قَالَ وَوُعِظَ الْقَوْمُ بِمَا وُعِظُوا بِهِ
زَادَ ابْنُ رَافِعٍ فِي حَدِيثِهِ
{ لَا تَدْخُلُوا بُيُوتَ النَّبِيِّ إِلَّا أَنْ يُؤْذَنَ لَكُمْ إِلَى طَعَامٍ غَيْرَ نَاظِرِينَ إِنَاهُ إِلَى قَوْلِهِ وَاللَّهُ لَا يَسْتَحْيِي مِنْ الْحَقِّ }

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim bin Maimun telah menceritakan kepada kami Bahz. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abu An Nadlr Hasyim bin Al Qasim keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Mughirah dari Tsabit dari Anas -hadits ini diriwayatkan pula oleh Bahz - ketika iddah Zainab telah habis, Rasulullah ﷺ bersabda kepada Zaid, "Pergilah melamar Zainab untukku." Anas berkata; Lantas Zaid pergi menemuinya, didapatinya Zaenab sedang membuat adonan. Zaid berkata, "Ketika saya melihatnya, hatiku berdebar-debar, sehingga saya tak kuasa untuk melihatnya untuk menyampaikan pesan Rasulullah ﷺ kepadanya. Oleh karena itu, saya membelakanginya sambil mundur dan berkata kepadanya, "Wahai Zaenab, saya diutus Rasulullah ﷺ melamarmu untuk beliau, bagaimana tanggapanmu?" Dia menjawab, "Saya belum dapat membuat keputusan sebelum mendapat petunjuk dari Rabb-ku." Lalu dia pergi ke tempat shalatnya. Sementara itu, Al-Qur'an (wahyu) turun kepada beliau, lalu Rasulullah ﷺ langsung masuk ke rumah Zainab tanpa meminta izin terlebih dahulu." Anas berkata, "Kami masih ingat, ketika itu Rasulullah ﷺ menjamu kami dengan roti dan daging, maka tatkala hari sudah beranjak siang, para tamu sudah banyak yang pulang, hanya tinggal beberapa orang bercakap-cakap di dalam rumah sesudah makan. Maka Rasulullah ﷺ keluar menuju ke rumah para istrinya, sedangkan saya mengikuti di belakang beliau. Kemudian beliau memberi salam kepada mereka, mereka pun menjawab salam beliau sambil bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana kabarnya istri baru Anda?" Anas berkata, "Saya tidak ingat, apakah saya mengabarkan kepada beliau atau beliau sendiri yang memberitahuku bahwa para tamu sudah pulang semuanya." Maka beliau kembali ke rumah Zainab, dan saya masuk bersama beliau, tiba-tiba beliau menutup tirai antara saya dengan beliau. Maka turunlah (ayat) hijab." Anas berkata, "Hal itu untuk memberikan pelajaran (peringatan) kepada orang-orang." Ibnu Rafi' menambahkan dalam haditsnya; (yaitu firman Allah) "Janganlah kamu masuk ke rumah Nabi kecuali bila kamu telah diizinkan masuk untuk makan, tanpa menunggu makanan tersebut terhidang -hingga firman-Nya- Allah tidak malu mengatakan yang benar." (QS: Al-Ahzab: 53).

Hadist kedua

حَدَّثَنَا أَبُو الرَّبِيعِ الزَّهْرَانِيُّ وَأَبُو كَامِلٍ فُضَيْلُ بْنُ حُسَيْنٍ وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ قَالُوا حَدَّثَنَا حَمَّادٌ وَهُوَ ابْنُ زَيْدٍ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ وَفِي رِوَايَةِ أَبِي كَامِلٍ سَمِعْتُ أَنَسًا قَالَ
مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْلَمَ عَلَى امْرَأَةٍ وَقَالَ أَبُو كَامِلٍ عَلَى شَيْءٍ مِنْ نِسَائِهِ مَا أَوْلَمَ عَلَى زَيْنَبَ فَإِنَّهُ ذَبَحَ شَاةً

Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Az Zahrani dan Abu Kamil Fudlail bin Husain serta Qutaibah bin Sa'id mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad dia adalah Ibnu Zaid dari Tsabit dari Anas dan dalam riwayatnya Abu Kamil saya mendengar Anas berkata, "Saya tidak pernah melihat Rasulullah ﷺ mengadakan jamuan makan (walimah) terhadap para istrinya -Abu Kamil berkata- terhadap para istri-istrinya, seperti jamuan yang beliau adakan waktu menikahi Zainab. Ketika itu beliau menyembelih kambing."

Hadist ketiga

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ عَبَّادِ بْنِ جَبَلَةَ بْنِ أَبِي رَوَّادٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ وَهُوَ ابْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ صُهَيْبٍ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُا
مَا أَوْلَمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى امْرَأَةٍ مِنْ نِسَائِهِ أَكْثَرَ أَوْ أَفْضَلَ مِمَّا أَوْلَمَ عَلَى زَيْنَبَ
فَقَالَ ثَابِتٌ الْبُنَانِيُّ بِمَا أَوْلَمَ قَالَ أَطْعَمَهُمْ خُبْزًا وَلَحْمًا حَتَّى تَرَكُوهُ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Amru bin 'Abbad bin Jabalah bin Abi Rawwad dan Muhammad bin Basyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhamad dia adalah Ibnu Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdul Aziz bin Shuhaib dia berkata; Saya mendengar Anas bin Malik berkata, "Tidaklah Rasulullah ﷺ mengadakan pesta perkawinan terhadap para istrinya lebih banyak atau lebih utama dari pesta pernikahan yang beliau adakan untuk Zainab." Tsabit Al Bunani berkata, "Dengan apa beliau memeriahkan pesta perniakahannya?" Dia menjawab, "Beliau membuat orang-orang kenyang dengan roti dan daging, sampai mereka meninggalkannya (masih banyak yang tersisa)."

Faedah hadist

1. Makna dari 'sampai mereka meninggalkannya (masih banyak yang tersisa)’ adalah sampai mereka kenyang. Mereka meninggalkan Rasulullah karna mereka sudah kenyang.

2. Makna dari ‘Tidaklah Rasulullah ﷺ mengadakan pesta perkawinan terhadap para istrinya lebih banyak atau lebih utama dari pesta pernikahan yang beliau adakan untuk Zainab.’ Imam nawawi mengatakan boleh jadi/kemungkinan sebab dari itu adalah syukur kepada nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala bahwa Allah telah menikahkan Rasulullah dengan Zainab dengan wahyu dalam Surah Al Ahzab tidak dengan wali dan saksi, jadi langsung dari Allah Subhanahu wa Ta'ala dari langit ketujuh menikahkan Rasulullah dengan Zainab. Seketika wahtu itu turun langsung nabi bercampur dengan Zainab. 

3. Berbeda dengan selain zainab dari istri-istri beliau, maka mereka dinikahi oleh Rasulullah dengan wali dan saksi. Oleh karena itu juga zainab berbangga diri terhadap istri-istri yang lain, kemudian yang sangat luar biasa yang Allah berikan kepadanya.

4. Didalam madzhab Syafi'i yang shahih menurut ulama syafi'iyah : sahnya pernikahan Rasulullah tanpa wali dan tanpa saksi. Ini khusus untuk nabi. Kenapa? Karna tidak membutuhkan kepada hal itu. Pada diri Rasulullah ada hak pada dirinya, tidak perlu saksi dan tidak perlu wali. Dan ini berbeda pada selain Zainab. Adapun pada Zainab sudah di nash kan dari Al-Quran bahwasanya Allah langsung yang menikahkannya.

Hadist keempat

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَبِيبٍ الْحَارِثِيُّ وَعَاصِمُ بْنُ النَّضْرِ التَّيْمِيُّ وَمُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى كُلُّهُمْ عَنْ مُعْتَمِرٍ وَاللَّفْظُ لِابْنِ حَبِيبٍ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرُ بْنُ سُلَيْمَانَ قَالَ سَمِعْتُ أَبِي حَدَّثَنَا أَبُو مِجْلَزٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ
لَمَّا تَزَوَّجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَيْنَبَ بِنْتَ جَحْشٍ دَعَا الْقَوْمَ فَطَعِمُوا ثُمَّ جَلَسُوا يَتَحَدَّثُونَ قَالَ فَأَخَذَ كَأَنَّهُ يَتَهَيَّأُ لِلْقِيَامِ فَلَمْ يَقُومُوا فَلَمَّا رَأَى ذَلِكَ قَامَ فَلَمَّا قَامَ قَامَ مَنْ قَامَ مِنْ الْقَوْمِ زَادَ عَاصِمٌ وَابْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى فِي حَدِيثِهِمَا قَالَ فَقَعَدَ ثَلَاثَةٌ وَإِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَاءَ لِيَدْخُلَ فَإِذَا الْقَوْمُ جُلُوسٌ ثُمَّ إِنَّهُمْ قَامُوا فَانْطَلَقُوا قَالَ فَجِئْتُ فَأَخْبَرْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُمْ قَدْ انْطَلَقُوا قَالَ فَجَاءَ حَتَّى دَخَلَ فَذَهَبْتُ أَدْخُلُ فَأَلْقَى الْحِجَابَ بَيْنِي وَبَيْنَهُ قَالَ وَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
{ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتَ النَّبِيِّ إِلَّا أَنْ يُؤْذَنَ لَكُمْ إِلَى طَعَامٍ غَيْرَ نَاظِرِينَ إِنَاهُ إِلَى قَوْلِهِ إِنَّ ذَلِكُمْ كَانَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمًا }

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al Haritsi, 'Ashim bin Nadlr At Taimi dan Muhammad bin Abdul A'la semuanya dari Mu`tamir bin Sulaiman dia berkata; Saya mendengar ayahku telah menceritakan kepada kami Abu Mijlaz dari Anas bin Malik dia berkata, "Ketika Nabi ﷺ menikahi Zainab binti Jahsy, beliau mengundang orang-orang, lalu beliau menjamu mereka, mereka pun menikmati hidangan tersebut, kemudian mereka duduk dan berbincang-bincang." Anas berkata, "Lalu beliau mengubah posisi seakan-akan ingin berdiri, namun orang-orang tidak juga berdiri, ketika beliau berdiri maka orang-orang pun ikut beridiri." Ashim dan Ibnu Abdil A'la menambahkan dalam haditsnya, Anas berkata; Lantas beliau berulang-ulang duduk sampai tiga kali, sesungguhnya Nabi ﷺ datang dan hendak masuk ke kamar Zainab, namun orang-orang masih tetap duduk-duduk, setelah itu mereka berdiri dan beranjak pergi, Anas berkata; Lalu saya mengabarkan kepada Nabi ﷺ bahwa mereka sudah beranjak pergi." Anas berkata, "Kemudian beliau masuk dan saya mengikuti beliau masuk, lantas beliau menurunkan kain tirainya antara saya dengan beliau." Anas berkata, "Lalu Allah 'Azza wa Jalla menurunkan (ayat): "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian masuk ke rumah Nabi kecuali kecuali bila kamu telah diizinkan masuk untuk makan, tanpa menunggu makanan tersebut terhidang -hingga firman-Nya- Sesungguhnya yang demikian itu sangatlah besar di sisi Allah."

Faedah hadist

1. Dalam Surah Al Ahzab : 53 terdapat pelajaran tentang masalah adab dalam bertamu adalah ketika selesai makan makan pulanglah, tidak perlu lagi ada percakapan. Karna kita tidak disuruh untuk melayani mereka. Bukan pula bagian dari panitia. Berbeda dengan panitia, mereka tidak boleh selesai makan langsung pulang. Bagi kita yang diundang, maka minta ijin untuk pulang dan tidak berlu ada percakapan lainnya.

Wallahu'alam

[Oleh : Buya M. Elvi Syam | Kitab Shahih Muslim | 20 Rajab 1443 H | Masjid Al Hakim, Kota Padang]

Posting Komentar

0 Komentar