Subscribe Us

header ads

Wanita Yang Ditalak Tiga Tidak Mendapatkan Hak Nafkah. Bagian 3


Bab : Wanita Yang Ditalak Tiga Tidak Mendapatkan Hak Nafkah. Bagian 3

Hadist keempat

 و حَدَّثَنِي إِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ أَبِي الْجَهْمِ قَالَ سَمِعْتُ فَاطِمَةَ بِنْتَ قَيْسٍ تَقُولُ
أَرْسَلَ إِلَيَّ زَوْجِي أَبُو عَمْرِو بْنُ حَفْصِ بْنِ الْمُغِيرَةِ عَيَّاشَ بْنَ أَبِي رَبِيعَةَ بِطَلَاقِي وَأَرْسَلَ مَعَهُ بِخَمْسَةِ آصُعِ تَمْرٍ وَخَمْسَةِ آصُعِ شَعِيرٍ فَقُلْتُ أَمَا لِي نَفَقَةٌ إِلَّا هَذَا وَلَا أَعْتَدُّ فِي مَنْزِلِكُمْ قَالَ لَا قَالَتْ فَشَدَدْتُ عَلَيَّ ثِيَابِي وَأَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ كَمْ طَلَّقَكِ قُلْتُ ثَلَاثًا قَالَ صَدَقَ لَيْسَ لَكِ نَفَقَةٌ اعْتَدِّي فِي بَيْتِ ابْنِ عَمِّكِ ابْنِ أُمِّ مَكْتُومٍ فَإِنَّهُ ضَرِيرُ الْبَصَرِ تُلْقِي ثَوْبَكِ عِنْدَهُ فَإِذَا انْقَضَتْ عِدَّتُكِ فَآذِنِينِي قَالَتْ فَخَطَبَنِي خُطَّابٌ مِنْهُمْ مُعَاوِيَةُ وَأَبُو الْجَهْمِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مُعَاوِيَةَ تَرِبٌ خَفِيفُ الْحَالِ وَأَبُو الْجَهْمِ مِنْهُ شِدَّةٌ عَلَى النِّسَاءِ أَوْ يَضْرِبُ النِّسَاءَ أَوْ نَحْوَ هَذَا وَلَكِنْ عَلَيْكِ بِأُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ
و حَدَّثَنِي إِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ أَخْبَرَنَا أَبُو عَاصِمٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ حَدَّثَنِي أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي الْجَهْمِ قَالَ دَخَلْتُ أَنَا وَأَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَلَى فَاطِمَةَ بِنْتِ قَيْسٍ فَسَأَلْنَاهَا فَقَالَتْ كُنْتُ عِنْدَ أَبِي عَمْرِو بْنِ حَفْصِ بْنِ الْمُغِيرَةِ فَخَرَجَ فِي غَزْوَةِ نَجْرَانَ وَسَاقَ الْحَدِيثَ بِنَحْوِ حَدِيثِ ابْنِ مَهْدِيٍّ وَزَادَ قَالَتْ فَتَزَوَّجْتُهُ فَشَرَّفَنِي اللَّهُ بِأَبِي زَيْدٍ وَكَرَّمَنِي اللَّهُ بِأَبِي زَيْدٍ و حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ الْعَنْبَرِيُّ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنِي أَبُو بَكْرٍ قَالَ دَخَلْتُ أَنَا وَأَبُو سَلَمَةَ عَلَى فَاطِمَةَ بِنْتِ قَيْسٍ زَمَنَ ابْنِ الزُّبَيْرِ فَحَدَّثَتْنَا أَنَّ زَوْجَهَا طَلَّقَهَا طَلَاقًا بَاتًّا بِنَحْوِ حَدِيثِ سُفْيَانَ

Dan telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Manshur telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Sufyan dari Abu Bakar bin Abu Al Jahm dia berkata; Saya mendengar Fathimah binti Qais berkata; Suatu hari suamiku, yaitu Abu Amru bin Hafsh bin Al Mughirah mengutus Ayyasy bin Abi Rabi'ah untuk menceraikanku dengan membawa lima sha' kurma dan lima sha' gandum. Maka saya berkata; "Saya hanya diberi nafkah segini, tidakkah kamu mengizinkanku menunggu masa iddah di rumah kalian?" Ayyash menjawab; "Tidak." Fathimah melanjutnya ceritanya; Kemudian saya mengenakan bajuku dan bergegas menemui Rasulullah ﷺ. Beliau bertanya: "Sudah berapa kali dia menceraikanmu?" Saya menjawab; "Tiga kali." Beliau bersabda: "Dia benar, memang kamu tidak berhak lagi mendapatkan nafkah darinya, oleh karena itu, tunggulah masa iddahmu di tempat anak pamanmu yaitu Ibnu Ummi Maktum, sebab dia telah buta sehingga kamu bebas apabila hendak menanggalkan pakaianmu, jika telah berakhir masa iddahmu, maka beritahukanlah kepadaku." Fathimah berkata; Tidak lama kemudian, beberapa orang melamarku, di antaranya adalah Mu'awiyah dan Abu Jahm. Maka Nabi ﷺ bersabda: "Sesungguhnya Mu'awiyah adalah orang yang susah sedangkan Abu Jahm adalah orang yang keras terhadap wanita atau suka mukul wanita atau berkata seperti itu, akan tetapi menikahlah dengan Usamah bin Zaid." Dan telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami Abu 'Ashim telah menceritakan kepada kami Sufyan Ats Tsauri telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Abi Jahm dia berkata; Saya dan Abu Salamah bin Abdirrahman menemui Fathimah binti Qais dan bertanya kepadanya. Dia menceritakan; Mulanya saya adalah istri Abu 'Amru bin Hafsh bin Mughirah, kemudian dia pergi berperang pada perang Najran…, kemudian dia meneruskan hadis tersebut seperti hadis Ibnu Mahdi, namun dia menambahkan; Fathimah berkata; Kemudian saya menikah dengannya, maka Allah memuliakanku dengan Abu Zaid." Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidillah bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepadaku Abu Bakar dia berkata; Saya dan Abu Salamah menemui Fathimah binti Qais ketika pemerintahan Ibnu Zubair, kemudian dia menceritakan kepada kami bahwa suaminya pernah menceraikannya dengan talak tiga…, seperti hadis Sufyan.

Faedah hadist :

1. Hadist : Sesungguhnya Mu'awiyah adalah orang yang susah sedangkan Abu Jahm adalah orang yang keras terhadap wanita atau suka mukul wanita' ini menunjukkan bahwa didalam rumah tangga itu memiliki 2 unsur yaitu : unsur harta dan unsur kasih sayang. 

2. Bolehnya mentalak seseorang yang tidak berada ditempat. Tidak mesti suami menjatuhkan talaknya dihadapan istrinya. Dan boleh mengutus seseorang untuk menyampaikan talak. Dan tidak mesti istri setuju dengan talak itu. Talak orang yang tidak ada ditempat adalah talak yang sah. 

3. Boleh mewakilkan hak kuasa baik dalam memungut atau memberi

4. Istri yang talak tiga tidak punya hak nafkah. Kelompok lain mengatakan tidak punya ha nafkah dan tempat tinggal

5. Bolehnya mendengar perkataan wanita atau laki-laki yang asing (bukan mahram) dalam meminta fatwa 

6. Istri yang ditalak oleh suaminya boleh keluar rumah tanpa menjalani masa iddahnya

7. Bolehnya/dianjurkan/disunnahkan Untuk mendatangi perempuan yang shalihah oleh laki-laki dengan catatan tidak boleh terjadi khulwah (campur baru, berduaan) karna sabda Nabi kepada umi syariq yaitu perempuan yang didatangi oleh para sahabat-sahabatnya. 

8. Bolehnya menyampaikan keinginan mengkhitbah secara sindiran istri yang sudah ditalak tiga. 

9. Bolehnya seseorang melamar atas lamaran orang lain jika bagi yang pelamar yang pertama tidak ada jawaban. 

10. Bolehnya menyebutkan apa yang tidak disukai oleh seseorang sementara dia tidak hadir apabila itu dalam rangka nasehat. Maka dalam kondisi itu tidak termasuk ghibah yang diharamkan. 

11. Bolehnya memakai ungkapan majas yakni ungkapan dalam pribahasa. Seperti : 'Tongkatnya selalu siap sedia dipundaknya' memiliki makna bahwa dia tipikal orang yang kasar. Atau 'Dia tidak memiliki harta' memiliki makna bahwa dia adalah orang yang miskin. 

12. Disunnahkan untuk memberikan bimbingan kepada seseorang untuk kemaslahatan bagi dirinya walaupun itu tidak disukai baginya untuk disebut. Dan boleh baginya mengulang kembali untuk mengungkapkannya. 

13. Menerima nasehat orang yang baik/keutamaan dan mentaati arahannya bisa mendatangkan hasil yang baik

14. Bolehnya menikah bagi yang tidak sekufu jika perempuan itu setuju dan walinya setuju

15. Kesungguhan untuk bersahabat kepada orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang memiliki keutamaan, kemuliaan walaupun nasabnya rendah

16. Bolehnya seseorang yang berfatwa mengingkari orang yang berfatwa lainnya jika fatwa itu menyelisihi nash.
 
17. Anjuran untuk menjamu tamu dan memuliakan dengan makanan dan minuman yang baik, baik tamu itu laki-laki maupun perempuan. 

Hadist kelima

و حَدَّثَنِي حَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحُلْوَانِيُّ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ حَدَّثَنَا حَسَنُ بْنُ صَالِحٍ عَنْ السُّدِّيِّ عَنْ الْبَهِيِّ عَنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ قَيْسٍ قَالَتْ
طَلَّقَنِي زَوْجِي ثَلَاثًا فَلَمْ يَجْعَلْ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُكْنَى وَلَا نَفَقَةً

Dan telah menceritakan kepada kami Hasan bin Ali Al Hulwani telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Hasan bin Shalih dari As Suddi dari Al Bahi dari Fathimah binti Qais dia berkata; Mantan suamiku pernah menceraikanku dengan talak tiga, kemudian Rasulullah ﷺ memutuskan bhawa saya tidak berhak mendapatkan tempat tinggal dan nafkah.

Hadist keenam 

و حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ هِشَامٍ حَدَّثَنِي أَبِي قَالَ
تَزَوَّجَ يَحْيَى بْنُ سَعِيدِ بْنِ الْعَاصِ بِنْتَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْحَكَمِ فَطَلَّقَهَا فَأَخْرَجَهَا مِنْ عِنْدِهِ فَعَابَ ذَلِكَ عَلَيْهِمْ عُرْوَةُ فَقَالُوا إِنَّ فَاطِمَةَ قَدْ خَرَجَتْ قَالَ عُرْوَةُ فَأَتَيْتُ عَائِشَةَ فَأَخْبَرْتُهَا بِذَلِكَ فَقَالَتْ مَا لِفَاطِمَةَ بِنْتِ قَيْسٍ خَيْرٌ فِي أَنْ تَذْكُرَ هَذَا الْحَدِيثَ

Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam telah menceritakan kepadaku ayahku dia berkata; Yahya bin Sa'id bin Al 'Ash menikahi anak perempuan Abdurrahman bin Al Hakam, lalu ia menceraikannya dan mengeluarkannya dari rumahnya. Urwah pun mencela perbuatan mereka, akhirnya mereka berkata; Sesungguhnya Fathimah juga pernah dikeluarkan dari rumahnya. Urwah berkata; Akhirnya saya mendatangi 'Aisyah dan memberitahukan hal itu kepadanya. Lantas dia mengatakan; Mestinya perkara Fatimah bin Qais lebih layak disebut daripada kejadian ini.

Hadist ketujuh

 و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ غِيَاثٍ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ أَبِيهِ عَنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ قَيْسٍ قَالَتْ
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ زَوْجِي طَلَّقَنِي ثَلَاثًا وَأَخَافُ أَنْ يُقْتَحَمَ عَلَيَّ قَالَ فَأَمَرَهَا فَتَحَوَّلَتْ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Ghiyats telah menceritakan kepada kami Hisyam dari ayahnya dari Fathimah binti Qais dia berkata; Saya pernah mengadu kepada Rasulullah ﷺ, "Wahai Rasulullah, suamiku telah menceraikanku dengan talak tiga, saya khawatir jika dia akan berbuat jahat kepadaku." Dia (perawi) melanjutkan; Akhirnya beliau menyuruhnya (untuk pindah rumah-pent), kemudian dia pun keluar dari rumahnya.

Hadist delapan

و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ
مَا لِفَاطِمَةَ خَيْرٌ أَنْ تَذْكُرَ هَذَا قَالَ تَعْنِي قَوْلَهَا لَا سُكْنَى وَلَا نَفَقَةَ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdurrahman bin Qasim dari ayahnya dari 'Aisyah bahwa dia berkata, "Mestinya masalah Fathimah lebih layak untuk disebutkan." Dia berkata; Yaitu perkataannya, "Tidak berhak mendapatkan tempat tinggal dan nafkah."

Hadist kesembilan

و حَدَّثَنِي إِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ
قَالَ عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ لِعَائِشَةَ أَلَمْ تَرَيْ إِلَى فُلَانَةَ بِنْتِ الْحَكَمِ طَلَّقَهَا زَوْجُهَا الْبَتَّةَ فَخَرَجَتْ فَقَالَتْ بِئْسَمَا صَنَعَتْ فَقَالَ أَلَمْ تَسْمَعِي إِلَى قَوْلِ فَاطِمَةَ فَقَالَتْ أَمَا إِنَّهُ لَا خَيْرَ لَهَا فِي ذِكْرِ ذَلِكَ

Dan telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami Abdurrahman dari Sufyan dari Abdurrahman bin Qasim dari ayahnya dia berkata; Urwah bin Az Zubair pernah bertanya kepada 'Aisyah, "Tidakkah kamu melihat Fulanah binti Hakam yang telah diceraikan oleh suaminya dengan talak tiga, lalu dia keluar rumah?" maka Aisyah berkata, "Sungguh buruk apa yang telah ia lakukan!" Maka 'Urwah berkata, "Tidakkah kamu pernah mendengar perkataan Fathimah?" Dia menjawab, "Tidak baik baginya jika disebutkan hal itu."

Wallahu'alam

[Oleh : Buya M. Elvi Syam | Kitab Shahih Muslim | 28 Dzulqaidah 1443 H | Masjid Al Hakim, Kota Padang]

Posting Komentar

0 Komentar