Subscribe Us

header ads

Cara Beriman Kepada Para Rasul. Bagian 05

Oleh : Buya Abdullah Roy

Diantara cara beriman kepada para rasul :

7. Waspada dari ghuluw (berlebihan) terhadap para rasul alahimussalam.

Seperti menganggap beliau mengetahui yang ghaib atau menyifati beliau dengan sifat-sifat ketuhanan dan Allah Azza wa Jalla telah melarang ahlul kitab dari sikap ghuluw dengan firmannya :

"Wahai ahlul kitab janganlah kalian berlebih-lebihan didalam agama kalian dan janganlah kalian berkata atas nama Allah kecuali kebenaran. Sesungguhnya Isa bin Maryam adalah rasulullah dan kalimatnya yang dia lemparkan kepada Maryam dan dia adalah ruh darinya. Maka berimanlah kalian kepada Allah dan rasulNya dan janganlah kalian katakan Tuhan itu 3." (Surah An-Nisa : 171).

Dan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam telah melarang kita untuk mengikuti langkah-langkah mereka. Beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :

"Janganlah kalian memujiku dengan berlebihan sebagaimana orang-orang Nasrani berlebih-lebihan didalam memuji Ibnu Maryam. Sesungguhnya aku adalah hamba Allah dan rasulNya." (Hadist Riwayat Bukhari).

Dan diantara bentuk ghuluw orang-orang Nasrani adalah mengatakan Isa anak Allah, orang Yahudi mengatakan Uzair adalah anak Allah.

Allah berfirman :

"Telah berkata orang-orang Yahudi bahwa Uzair adalah anak Allah. Dan berkata orang-orang Nasrani bahwa Al-Masih adalah anak Allah. Demikianlah ucapan-ucapan mereka dengan mulut-mulut mereka. Mereka menyamai ucapan orang-orang yang kafir sebelum Allah melaknat mereka sebagaimana mereka berpaling." (Surah At-Taubah : 30).

Padahala para rasul alaihimassalam tidak memiliki sedikitpun sifat rububiyyah dan uluhiyyah yaitu sifat-sifat ketuhanan. Mereka tidak mengetahui yang ghaib kecuali setelah diberi tahu oleh Allah Azza wa Jalla.

Allah berfirman :

"Dia-lah Allah yang mengetahui perkara yang ghaib, maka tidaklah Dia menampakkan perkara yang ghaib kepada siapapun kecuali orang yang Allah ridhoi dari kalangan para rasul." (Surah Jin : 26-27).

Dan juga tidak bisa memberikan manfaat dan mudhorot kecuali dengan kehendak Allah.

Allah berfirman :

"Katakanlah : Aku tidak memiliki untuk diriku sendiri manfaat dan mudhorot kecuali apabila Allah menghendaki. Dan seandainya aku mengetahui perkara yang ghaib niscaya aku akan memperbanyak kebaikan dan tentunya aku tidak akan ditimpa kejelekan. Tidaklaa aku kecuali sebagai pemberi peringatan dan pemberi kabar gembira bagi orang-orang yang beriman." (Surah Al-A'raf : 188).

---

Beriman Kepada Para Rasul Allah

Posting Komentar

0 Komentar