Subscribe Us

header ads

Mukadimah Kitab, Pengertian Aqidah, Salaf, dan Ahlussunnah wal Jama’ah

Secara bahasa Al Aqidah itu berasal dari aqodayatin yang artinya mengikat dengan kuat, mengokohkan.

Sehingga, aqidah secara bahasa artinya ikatan yang kuat.
Secara istilah, aqidah artinya keimanan yang teguh dan pasti yang tidak ada sedikitpun keraguan pada orang yang meyakininya.

Kalau kita gabungkan aqidah dengan islam menjadi aqidah islam, keyakinan islam, maka kita maknai dengan keimanan yang teguh kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, terkait apa-apa yang Allah wajibkan baik meliputi tauhid (rububiyah, uluhiyah, asma wa shifat), demikian pula keimanan kepada para malaikatNya, rasul-rasulNya, kitab-kitabNya, hari kiamat dan juga tentang takdir yang baik maupun yang buruk. Ini adalah cakupan dari aqidah islam alias meliputi rukun iman yang 6 (enam), termasuk didalamnya turunan menjadi rukun iman yang 6 ini, berkaitan dengan perkara-perkara ghaib, berita umat-umat masa lalu atau apa yang terjadi kemudian, akhir jaman, tentang surga dan neraka, dan berbagai aturan syariat lainnya baik terkait perkara ilmiyyah ataupun perkara amaliyyah. Ini adalah bagian dari aqidah islam.

Istilah lain yang sering kita dengar dalam bab aqidah adalah as-salaf. Kita bicara aqidah sesuai dengan pemahaman salaf. Siapa yang dimaksud dengan as-salaf itu.

Secara bahasa as-salaf adalah yang sudah lewat, lampau, terdahulu.

Adapun secara istilah as-salaf adalah generasi awal dari umat ini yang meliputi para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dari kalangan muhajirin dan anshor dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, baik dari kalangan tabi’in, tabiut tabi’in maupun para imam, tokoh-tokoh ulama kaum muslimin yang mengikuti jejak mereka.

Semua yang mengikuti jejaknya para salaf, mengikuti aqidah dan manhajnya para salaf itu secara bahasa dinamakan salafi. Karna ia menisbatkan dirinya kepada as-salafush sholeh.

Istilah berikutnya adalah ahlussunnah wal jamaah. Apa yang dimaksud dengan ahlussunnah wal jamaah.

Istilah ahlusunnah wal jamaah adalah setiap orang, semua orang yang berada diatas jalan hidup nabi dan para sahabatnya, berada diatas pedoman hidup Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan para sahabatnya, cara beragamanya Rasulullah dan para sahabatnya. Kalau ada orang yang berada dan mengikuti cara beragamanya Rasulullah dan para sahabatnya, maka dialaha ahlussunnah wal jamaah.

Dinamakan ahlussunnah karna keteguhan mereka mengikuti sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, ahlinya sunnah. Jadi mereka benar-benar mencintai sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, memperjuangkan, mempelajari, mendakwahkan, membela, menghafal, mengamalkan. Alhasil mereka demikian akrab dengan sunnah Rasulullah. Demikia cinta dengan sunnah Rasulullah. Sunnah itu menjadi ciri khas mereka. Mewarnai kehidupan mereka baik sebagai individu, kehidupan sosial, kehidupan bernegara, berbisnis. Dan sunnah yang dimaksud bukan sesuatu hukumnya sunnah namun ajaran Rasulullah itu sendiri secara keseluruhan, secara total namanya sunnah terlepas dari apakah secara fiqih hukumnya sunnah ataukah wajib ataukah yang lain.

Sunnah Rasulullah artinya ajaran Rasulullah. Ahlussunnah berarti orang yang sangat cinta, sangat terikat, sangat tekun dalam mempelajari, mengamalkan dakwah ajaran Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Ada diantara ajaran Rasulullah itu yang hukumnya wajib, ada juga yang hukumnya mubah (diperbolehkan), ada yang dianjurkan (disunnahkan), ada yang makruh dan ada yang haram. Apa yang Rasulullah larang pada dasarnya haram. Ada juga yang makruh. Apa yang Rasulullah perintahkan pada dasarnya hukumnya wajib. Namun ada juga yang hukumnya mustahab (dianjurkan) dan ada sifatnya yang tengah-tengah, tidak ada perintah dan tidak ada larangan alias mubah (boleh). ini semua adalah bagian dari ajaran Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam alias bagian dari sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Mereka juga digelari dengan Al jamaah (Ahlussunnah al jamaah). mengapa? Karna mereka adalah orang-orang yang berkumpul diatas kebenaran dan tidak berpecah belah didalam agama mereka. Berjamaah disini artinya jamaah secara ideologi, secara pemikiran, secara aqidah, walaupun seorang diri di tengah-tengah masyarakatnya. Istilah Ahlussunnah wal jamaah itu bukan berarti dia harus berkumpul secara fisik disatu tempat, harus bersama-sama ditiap tempat. Akan tetapi, Al-Jamaah adalah berjamaah dari segi pemikiran dan agama. Artinya orang yang berpegang teguh dengan manhajnya Rasulullah dan sahabatnya berarti secara ideologi orang ini bersatu dengan Rasulullah da sahabatnya walaupun secara fisik tidak pernah bertemu. Inilah yang ditekankan ketika kita berbicara tentang Al jamaah. Jadi berjamaah secara ideologi, pemikiran, pemahaman agama, pengamalan agama. Ini yang dimaksud dengan Al jamaah. Walaupun dia hanya sendirian didaerah tersebut. Pada hakikatnya dia bersatu dengan para pendahulu umat ini.

Kemudian mereka juga tidak berpecah belah, tidak suka membuat firqoh, perpecahan. Dan perpecahan hakikatnya adalah ketika seseorang menyelisihi apa yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan para sahabatnya. Siapa saja yang keluar dari manhajnya Rasulullah dan para sahabatnya berarti dialah yang memecah belah, dialah menimbulkan perpecahan. Pada dasarnya umat ini diawal kelahirannya adalah umat yang satu tidak ada selain mereka yang mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Perpecahan itu baru muncul kemudian hari, ada yang menyempal dari tubuh umat ini, ada yang menjadi firqoh khawarij, mu’tazilah, syi’ah, murji’ah, jahmi’ah, sufiyah, dll. Sehingga apabila dikatakan Ahlussunnah wal jamah, berjamaah, maka berjamaah ini artinya tidak menyempal dari ajarannya hidup Rasulullah, ajaran agamanya Rasulullah. Siapapun yang mengajak untuk kembali kepada manhajnya Rasulullah dan para sahabat, berarti dia mengajak untuk bersatu. Dan siapa yang tidak mau diajak untuk kembali kesana, berarti dialah yang berpecah belah. Hakikatnya seperti itu.

Jadi mereka berkumpul diatas kepemimpinan yang benar, ini juga pengertian lain dari Al jamaah manakala disuatu daerah, wilayah kaum muslimin memiliki pemimpin diantara mereka maka salah satu pengertian Al jamaah adalah dengan tetap mena’ati pemimpin itu, tidak memberontak kepadanya. Demikian pula mereka dibilang Al Jamaah karna mereka mengikuti ijma’nya para salaful ummah. Tapi yang paling inti adalah Al jamaah secara ideologi.

Karna mereka adalah orang-orang yang benar-benar mengikuti sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, mengikuti jalannya Rasulullah, mereka juga disebut sebagai ahlul hadist. Ini adalah sinonim dari ahlussunnah. Dibilang Ahlussunnah dibilang juga Ahlul hadist, Ahlul Atsar, Ahlul Ittiba.

Hadist dan atsar itu pengertiannya mirip berdekatan, yakni yang dinisbatkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam bentuk apapun, baik ucapan, perbuatan, ataupun sifat-sifat.
Sedangkan Ahlul Ittiba adalah orang yang ahli dalam mengikuti, karna hakikatnya beragama itu mengikuti, bukan berkreasi.

Firman Allah :

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّ

"Katakanlah wahai Rasulullah, apabila kalian mencintai Allah maka ikutilah Aku."

Jadi beragama itu hakikatnya adalah mengikuti. Makanya Ahlussunnah juga bisa dikatakan Ahlul Ittiba. Karna mereka orang yang ahli mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan para salaf.

Mereka juga bisa dikatakan sebagai At-Thaifah Manshuroh. Ini adalah sinonim dari yang lain. Kenapa dikatakan At-Thafah Manshuroh (Golongan yang ditolong oleh Allah)? Karna Nabi mengatakan :

“Akan ada senantiasa kelompok dari umatku ini yang menang, yang berada diatas haq, mereka tidak akan dicelakai oleh orang-orang yang menyelisihi mereka atau yang tidak mau menolong mereka sampai Allah menurunkan keputusannya.”

Mereka juga dikatakan Al-Firqoh An-Najiyah (Golongan yang selamat). karna nabi mengatakan umatnya aka terpecah menjadi 73 golongan, semuanya masuk neraka kecuali 1 yaitu merekalah orang-orang yang berada diatas jalurku dan jalur para sahabatku.

Jadi ini adalah sinonim-sinonim dari Ahlussunnah.

Wallahu'alam

[Oleh :
Buya Sufyan Baswedan | Kitab : Prinsip-prinsip Aqidah Ahlus sunnah Wal Jama'ah]

Posting Komentar

0 Komentar