Bab : Larangan Dari Meminta-minta
Hadist pertama
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ الْحُبَابِ أَخْبَرَنِي مُعَاوِيَةُ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنِي رَبِيعَةُ بْنُ يَزِيدَ الدِّمَشْقِيُّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَامِرٍ الْيَحْصَبِيِّ قَالَ سَمِعْتُ مُعَاوِيَةَ يَقُولُا إِيَّاكُمْ وَأَحَادِيثَ إِلَّا حَدِيثًا كَانَ فِي عَهْدِ عُمَرَ فَإِنَّ عُمَرَ كَانَ يُخِيفُ النَّاسَ فِي اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَقُولُ مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ وَسَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّمَا أَنَا خَازِنٌ فَمَنْ أَعْطَيْتُهُ عَنْ طِيبِ نَفْسٍ فَيُبَارَكُ لَهُ فِيهِ وَمَنْ أَعْطَيْتُهُ عَنْ مَسْأَلَةٍ وَشَرَهٍ كَانَ كَالَّذِي يَأْكُلُ وَلَا يَشْبَعُ
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Zaid bin Al Hubab telah mengabarkan kepadaku Mu'awiyah bin Shalih telah menceritakan kepadaku Rabi'ah bin Yazid Ad Dimasyqi dari Abdullah bin Amir Al Yahshabi ia berkata, saya mendengar Mu'awiyah berkata; Hati-hatilah kalian dari hadits-hadits (palsu), kecuali hadits-hadits pada masa Umar bin Al Khaththab. Sesungguhnya Umar sangat ditakuti orang mengenai hukum-hukum Allah. Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang dikehendaki Allah menjadi baik, maka akan dipahamkan-Nya dengan kepahaman yang dalam tentang agama." Dan saya juga mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku ini adalah seorang bendahara. Maka siapa yang kuberi sedekah dan diterimanya dengan hati yang bersih, maka dia akan beroleh berkah dari harta itu. Tetapi siapa yang kuberi karena meminta-minta dan rakus, maka dia seperti orang yang makan yang tak pernah kenyang."
Faedah hadist :
1. Imam Nawawi mengatakan maksud dari Muawiyah adalah larangan menyampaikan hadist yang banyak tanpa meng-kroscek nya. Disebabkan pada zaman Muawiyah banyak tersebarnya orang meriwayatkan dari ahli kitab.
2. Umar melarang manusia dalam bergegas menyampaikan hadist. Umar minta kesaksian jika ada yang menyampaikan hadist nabi sampai hadist itu shahih dan sunnah" nabi tersohor
3. Imam Nawawi mengatakan dalam hadist : "Siapa yang dikehendaki Allah menjadi baik, maka akan dipahamkan-Nya dengan kepahaman yang dalam tentang agama." Dalam hadist tersebut terdapat keutamaan ilmu dan keutamaan ketafaqquh agama. Dan dorongan untuk memahami agama. Apa yang menyebabkan keutamaan ilmu itu? Karena keutamaan ilmu dan ketafaqquh itu adalah yang menyebabkan menggiring kepada ketaqwaan kepada Allah.
4. Banyak yang semangat hijrah namun tidak datang kekajian. Subhanallah, nikmat Allah yang dia berikan tidak ia gunakan. Hanya semangat saja, namun tidak menggiring dalam ketaqwaan.
Hadist kedua
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو عَنْ وَهْبِ بْنِ مُنَبِّهٍ عَنْ أَخِيهِ هَمَّامٍ عَنْ مُعَاوِيَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُلْحِفُوا فِي الْمَسْأَلَةِ فَوَاللَّهِ لَا يَسْأَلُنِي أَحَدٌ مِنْكُمْ شَيْئًا فَتُخْرِجَ لَهُ مَسْأَلَتُهُ مِنِّي شَيْئًا وَأَنَا لَهُ كَارِهٌ فَيُبَارَكَ لَهُ فِيمَا أَعْطَيْتُهُ
حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ الْمَكِّيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ حَدَّثَنِي وَهْبُ بْنُ مُنَبِّهٍ وَدَخَلْتُ عَلَيْهِ فِي دَارِهِ بِصَنْعَاءَ فَأَطْعَمَنِي مِنْ جَوْزَةٍ فِي دَارِهِ عَنْ أَخِيهِ قَالَ سَمِعْتُ مُعَاوِيَةَ بْنَ أَبِي سُفْيَانَ يَقُولُا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فَذَكَرَ مِثْلَهُ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Amru dari Wahb bin Munabbih dari saudaranya Hammam dari Mu'awiyah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian meminta-minta dengan mendesak. Demi Allah! Tidak seorang pun jua yang meminta kepadaku, yang tidak kupenuhi permintaannya. Tetapi seorang yang kuberi dengan hati enggan, maka ia tidak akan diberkahi dalam pemberian itu." Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar Al Makki telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Amru bin Dinar telah menceritakan kepadaku Wahab bin Munabbih -dan saya menemuinya dalam rumahnya di Shan'a`lalu ia memberiku makan yang diambilnya dari isterinya- dari saudaranya ia berkata, saya mendengar Mu'awiyah bin Abu Sufyan berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; maka ia pun menyebutkan hadits semisalnya.
Hadist ketiga
و حَدَّثَنِي حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ حَدَّثَنِي حُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ قَالَ سَمِعْتُ مُعَاوِيَةَ بْنَ أَبِي سُفْيَانَ وَهُوَ يَخْطُبُ يَقُولُ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ وَإِنَّمَا أَنَا قَاسِمٌ وَيُعْطِي اللَّهُ
Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab ia berkata, telah menceritakan kepadaku Humaid bin Abdurrahman bin Auf ia berkata; saya mendengar Mu'awiyah bin Abu Sufyan yang sedang berkhutbah berkata; Sesungguhnya saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang dikehendaki Allah menjadi baik, maka ia akan diberi pengetahuan yang mendalam mengenai agama. Sesungguhnya aku ini hanyalah yang membagi-bagi, sedangkan yang memberi ialah Allah."
Faedah Hadist :
1. Yang memberi itu hakikatnya adalah Allah.
2. Hati-hati dengan berkata : yang memberi makan itu saya. Padahal sesungguhnya yang memberi makan dan rizki adalah Allah
3. Maksud dari beberapa hadist diatas adalah larangan dari meminta-minta.
4. Sepakat ulama atas larangan itu apabila tidak ada unsur darurat.
Ulama Syafi'i berbeda pendapat didalam orang yang mampu untuk mencari namun ia meminta.
Pendapat yang terkuat adalah bahwasanya dia adalah haram berdasar dzhohir hadist-hadist.
Pendapat yang kedua adalah pendapatan nya halal namun makruh. Ada 3 syarat apabila 3 syarat terpenuhi maka halal pendapatan tersebut :
a. Jangan dia menghinakan diri nya.
b. Jangan dia nyinyir dalam meminta
c. Jangan dia menyakiti orang yang diminta
Apabila satu diantara ini tidak terpenuhi maka hilang maka dia adalah haram berdasarkan kesepakatan Ulama.
Lalu bagaimana meminta dengan mengamen (musik)? Maka ini jelas haramnya.
5. Kalau ia mampu bekerja namun ia meminta-minta maka pendapat yang pertama adalah pendapatannya haram. Pendapat kedua adalah pendapatannya halal namun makruh.
6. Kalau meminta pekerjaan, diperbolehkan. Namun meminta uang, maka tidak diperbolehkan
Wallahu'alam
Oleh : Buya M. Elvi Syam | Kitab Shahih Muslim | Masjid Al Hakim, Kota Padang]
0 Komentar
Tinggalkan balasan