Bab : Orang Yang Miskin Adalah Orang Yang Tidak Memiliki Kecukupan Yang Mencukupi ya Dan Tidak Mengetahui, Maka Yaang Seperti Ini Diberi Sedekah
Hadist pertama :
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا الْمُغِيرَةُ يَعْنِي الْحِزَامِيَّ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيْسَ الْمِسْكِينُ بِهَذَا الطَّوَّافِ الَّذِي يَطُوفُ عَلَى النَّاسِ فَتَرُدُّهُ اللُّقْمَةُ وَاللُّقْمَتَانِ وَالتَّمْرَةُ وَالتَّمْرَتَانِ قَالُوا فَمَا الْمِسْكِينُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الَّذِي لَا يَجِدُ غِنًى يُغْنِيهِ وَلَا يُفْطَنُ لَهُ فَيُتَصَدَّقَ عَلَيْهِ وَلَا يَسْأَلُ النَّاسَ شَيْئًا
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Al Mughirah Al Hizami dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang miskin bukanlah mereka yang berkeliling meminta-minta kepada orang banyak, lalu peminta itu diberi sesuap dua suap, atau sebutir dua butir kurma." Para sahabat bertanya, "Kalau begitu, seperti apakah orang yang miskin itu?" Beliau menjawab: "Orang miskin sesungguhnya ialah mereka yang tidak memiliki apa-apa untuk menutupi kebutuhannya, namun keadaannya itu tidak diketahui orang supaya orang bersedekah padanya, dan tidak pula meminta-minta ke sana ke mari."
Faedah hadist :
1. Iman Nawawi mengatakan makna dari hadist ini yaitu orang yang miskin yang betul" sempurna kemiskinan nya yang berhak diberi sedekah adalah bukanlah orang yang datang selalu meminta-minta, tapi yang berhak diberi sedekah yaitu tidak memiliki kecukupan yang mencukupi nya dan tidak diketahui dan tidak meminta-minta kepada orang lain.
2. Orang yang miskin itu adalah orang yang menjaga wibawanya, tidak menceritakan kehidupan nya, tidak meminta-minta, namun orang lain tahu akan kemiskinan nya
Hadist kedua
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ ابْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ وَهُوَ ابْنُ جَعْفَرٍ أَخْبَرَنِي شَرِيكٌ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ مَوْلَى مَيْمُونَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيْسَ الْمِسْكِينُ بِالَّذِي تَرُدُّهُ التَّمْرَةُ وَالتَّمْرَتَانِ وَلَا اللُّقْمَةُ وَاللُّقْمَتَانِ إِنَّمَا الْمِسْكِينُ الْمُتَعَفِّفُ اقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ
{ لَا يَسْأَلُونَ النَّاسَ إِلْحَافًا }
و حَدَّثَنِيهِ أَبُو بَكْرِ بْنُ إِسْحَقَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ أَخْبَرَنِي شَرِيكٌ أَخْبَرَنِي عَطَاءُ بْنُ يَسَارٍ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي عَمْرَةَ أَنَّهُمَا سَمِعَا أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِ حَدِيثِ إِسْمَعِيلَ
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id - Ibnu Ayyub berkata- Telah menceritakan kepada kami Isma'il ia adalah anak Ja'far, telah mengabarkan kepadaku Syarik dari Atha` bin Yasar Maula Maimunah, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Yang disebut orang miskin itu bukanlah seorang peminta-minta yang diberi orang satu atau dua biji kurma atau sesuap dua suap makanan. Tetapi orang miskin sesungguhnya, ialah orang yang tahu menjaga diri (dari meminta-minta). Jika kamu mau, maka bacalah firman Allah: 'Mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak…'" Dan telah menceritakannya kepadaku Abu Bakar bin Ishaq telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah mengabarkan kepadaku Syarik telah mengabarkan kepadaku Atha` bin Yasar dan Abdurrahman bin Abu Amrah bahwa keduanya mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, yakni serupa dengan hadits Isma'il.
Faedah hadist :
1. Surah didalam hadist ini adalah Surah Al Baqarah : 273
2. Kalau kita punya teman yang belum mempunyai pekerjaan, belum punya pendapatan dan ia tidak meminta-minta, jangan dikatakan sebagai orang miskin yang sombong. Namun karena ia menjaga wibawanya.
3. Kalau ada orang yang memberi kepada kita, lalu kita membalas memberi kepadanya, tujuannya adalah untuk menghilangkan rasa merendahkan diri kepada selain Allah.
4. Orang yang pantas dan berhak diberi itu adalah orang yang tidak meminta-minta. Adapun orang yang datang meminta" itu, maka tak mengapa kita beri.
5. Terjadi perbedaan ulama mengenai makna miskin. Syaikh Utsaimin mengatakan ia adalah orang yang tidak memiliki persediaan hidup selama 1 tahun.
Wallahu'alam
[Oleh : Buya M. Elvi Syam | Kitab Shahih Muslim | Masjid Al Hakim, Kota Padang]
0 Komentar
Tinggalkan balasan