Subscribe Us

header ads

Fiqih Bulan Dzulhijjah

Kenapa kita mempelajari fiqih bulan Dzulhijjah? Karna keutamaan bulan Dzulhijjah yang bisa jadi tidak ada dibulan-bulan lainnya. 

KEUTAMAAN BULAN DZULHIJJAH

1. Bulan Dzulhijjah adalah bulan mulia. Bulan ini ada larangan tegas untuk tidak mendzalimi diri. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضَ مِنْهَاۤ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ ۗ وَقَا تِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَآ فَّةً كَمَا يُقَا تِلُوْنَكُمْ كَآ فَّةً ۗ وَا عْلَمُوْۤا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

"Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan Bumi, di antaranya ada empat bulan haram (Dzulqaidah, Dzulhijjah, Muharram, Rajab). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa." (Surah At-Taubah : 36)

Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :

إن الزمان قد استدار كهيئته يوم خلق الله السموات والأرض، السنة اثنا عشر شهرا، منها أربعة حرم، ثلاثة متواليات: ذو القعدة وذو الحجة والمحرم، ورجب مضر، الذي بين جمادى وشعبان

“Sesungguhnya waktu itu berputar sebagaimana keadaannya ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun ada 12 bulan. Di antara bulan-bulan tersebut ada 4 bulan yang haram (berperang di dalamnya – pen). 3 bulan berturut-turut, yaitu: Dzulqa’dah, Dzulhijjah,  Al Muharram, (dan yang terakhir) Rajab Mudhar, yaitu bulan di antara bulan Jumaada dan Sya’ban.” (Hadist Riwayat Bukhari)

Konsekuensi dari melanggar aturan allah ancamannya adalah neraka. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Surah Hud : 101

وَمَا ظَلَمْنٰهُمْ وَلٰـكِنْ ظَلَمُوْۤا اَنْفُسَهُمْ

"Dan Kami tidak menzalimi mereka, tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri..”

2. Bulan Dzulhijjah adalah hari-harinya (terutama 10 hari pertama) dicintai oleh Allah. Sementara malam-malam yang Allah cintai adalah 10 malam terakhir di bulan Ramadhan. 

Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :

ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر. قالوا ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله ولم يرجع من ذالك بشيء. (رواه البخاري)

“Tidak ada hari yang amal shalih lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari yang sepuluh ini (10 awal Dzulhijjah –pen).” Para sahabat bertanya: “Apakah lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah ?” Beliau bersabda, “Iya. Lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan jiwa raganya kemudian dia tidak pernah kembali lagi (mati syahid).” (Hadits Riwayat Bukhari)

Amalan-amalan secara khusus di bulan Dzulhijjah :

a. Puasa.
Bentuk pengerjaannya ada 2 :
- Boleh dari tanggal 1-9 Dzulhijjah. 
- Jika tidak sanggup untuk berpuasa selama 9 hari, maka diusahakan berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengatakan :

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ

“Puasa satu hari Arafah (9 Dzulhijjah), saya berharap kepada Allah, Dia akan menghapuskan dosa satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya.”  (Hadist Riwayat Muslim).

b. Takbir
Takbir ada 2 bentuk :
- Takbir mutlak : takbir yang diucapkan dimanapun kita berada. Takbir ini dimulai pada tanggal 1 Dzulhijjah sampai 9 Dzulhijjah. (Tanggal 9 Dzulhijjah adalah pendapat dari Syaikh Utsaimin). Sebagian ulama mengatakan bahwa batasan nya sebelum imam naik khutbah
- Takbir muqoyyad : takbir yang tidak bisa diucapkan di sembarang tempat dan waktu. Takbir ini diucapkan setelah shalat fardhu, pelaksanaan nya setelah istighfar (dzikir). Urutannya : istighfar - allahumma antassalam - bertakbir - lanjutan dzikir pada umumnya sesuai dengan dalil dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. 

c. Dzikir
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :

وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ

“Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang terbilang.” (Surah Al Baqarah : 203).

Dzikir yang paling tinggi adalah bacaan Al-Quran. 
Memperbanyak doa, terlebih di hari Arafah

Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ

“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah.” (Hadist Riwayat Tirmidzi dan Ahmad) 

d. Memperbanyak takbir, tahlil, tahmid

IDUL ADHA

Ulama mengatakan sangat dianjurkan untuk menghadirinya. Bahkan Rasulullah menyuruh wanita haid untuk menghadiri shlat idul adha. Akan tetapi ia sedikit menjauh.

Bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa menghadiri shalat idul adha hukumnya adalah wajib. Namun mayoritas ulama mengatakan sunnah karna tidak ada shalat wajib selain shalat fardhu. 

Adab-adab shalat Idul Adha :
1. Mandi. Dilakukan setelah shalat subuh. Tidak berlaku mandi pada malam hari lalu diniatkan tuk mandi idul adha keesokan harinya. 
2. Memakai pakaian terbaik
3. Tidak makan sebelum berangkat
4. Ketika sampai di masjid, maka bertakbir. 
5. Shalat. Terdiri dari 2 rakaat dengan rakaat pertama terdiri dari 7 takbir dan rakaat kedua terdiri dari 5 takbir. 
6. Jika telat (masbuq), maka shalat sendirian. 
7. Disunnahkan untuk mendengar khutbah. 
8. Setelah selesai shalat idul adha, maka berqurban. 

QURBAN

Bagi shohibul qurban jika tidak sanggup untuk menyembelih maka disunnahkan untuk menghadirinya. Adapun bagi yang sembelih, maka ia mengucapkan: bismillah, allahu akbar. 

Bacaan bismillah hukumnya wajib sedangkan allahu akbar hukumnya sunnah. 

TEKNIS PEMBAGIAN DAGING QURBAN

Teknisnya adalah :
1. ⅓ untuk shohibul qurban
2. ⅓ untuk fakir miskin
3. ⅓ untuk hadiah

Wallahu'alam

[Oleh : Buya Fatwa Rijal | Fiqih Bulan Dzulhijjah | 07 Dzulhijjah 1442 H | Mushalla Nahdatul Iman, Kota Padang]

Posting Komentar

0 Komentar