Bab : Anjuran Untuk Menikah dan Walimahan Pada Bulan Syawal dan Anjuran Untuk Memulai Bergaul Pada Bulan Syawal.
Hadist pertama
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَاللَّفْظُ لِزُهَيْرٍ قَالَا حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ أُمَيَّةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ
تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي قَالَ وَكَانَتْ عَائِشَةُ تَسْتَحِبُّ أَنْ تُدْخِلَ نِسَاءَهَا فِي شَوَّالٍ
و حَدَّثَنَاه ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بِهَذَا الْإِسْنَادِ وَلَمْ يَذْكُرْ فِعْلَ عَائِشَةَ
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb sedangkan lafazhnya dari Zuhair keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Isma'il bin Umayah dari Abdullah bin Urwah dari Urwah dari 'Aisyah dia berkata, "Rasulullah ﷺ menikahiku pada bulan Syawal, dan mulai berumah tangga bersamaku pada bulan Syawal, maka tidak ada di antara istri-istri Rasulullah ﷺ yang lebih mendapatkan keberuntungan daripadaku." Perawi berkata, "Oleh karena itu, 'Aisyah sangat senang menikahkan para wanita di bulan Syawal." Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Sufyan dengan isnad seperti ini, namun dia tidak menyebutkan perbuatan 'Aisyah.
Faedah hadist :
1. Didalam hadist diatas menunjukkan dianjurkannya mengadakan pernikahan dan pestanya serta mulai bergaul (menggauli) dengan istri pada bulan Syawal.
2. Ulama syafi'i telah menyatakan akan anjuran itu.
3. Kenapa Aisyah menganjurkan akad nikah, nikahnya, bergaulnya di bulan syawal? Adalah tujuannya untuk membantah kebiasaan/keyakinan orang-orang jahiliyah dan apa yang dianggap sebagian awam pada hari ini (yaitu pada masa imam Nawawi) mereka beranggapan bahwa dibencinya pernikahan, walimahan dan mulai berkumpul dengan istri pada bulan syawal yang dianggap sebagai bulan sial. Maka anggapan ini adalah anggapan bathil dan tidak ada asal usulnya. Dan ini adalah bekas-bekas dari jahiliyah yang diwarisi.
Wallahu'alam
[Oleh : Buya M. Elvi Syam | Kitab Shahih Muslim | 01 Rajab 1443 H | Masjid Al Hakim, Kota Padang]
0 Komentar
Tinggalkan balasan