Hadist pertama
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَاللَّفْظُ لِيَحْيَى قَالَا أَخْبَرَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ سَالِمٍ عَنْ كُرَيْبٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ أَنَّ أَحَدَهُمْ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْتِيَ أَهْلَهُ قَالَ بِاسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبْ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِي ذَلِكَ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا
و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَابْنُ بَشَّارٍ قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ ح و حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبِي ح و حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ جَمِيعًا عَنْ الثَّوْرِيِّ كِلَاهُمَا عَنْ مَنْصُورٍ بِمَعْنَى حَدِيثِ جَرِيرٍ غَيْرَ أَنَّ شُعْبَةَ لَيْسَ فِي حَدِيثِهِ ذِكْرُ بِاسْمِ اللَّهِ وَفِي رِوَايَةِ عَبْدِ الرَّزَّاقِ عَنْ الثَّوْرِيِّ بِاسْمِ اللَّهِ وَفِي رِوَايَةِ ابْنِ نُمَيْرٍ قَالَ مَنْصُورٌ أُرَاهُ قَالَ بِاسْمِ اللَّهِ
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Ishaq bin Ibrahim sedangkan lafazhnya dari Yahya keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Manshur dari Salim dari Kuraib dari Ibnu Abbas dia berkata; Rasulullah ﷺ bersabda, "Jika salah seorang dari kalian ingin mendatangi istrinya (mengajak bersetubuh), hendaknya mengucapkan; BISMILLAH, ALLAHUMMA JANNIBNAS SYAITHAANA WAJANNIBIS SYAITHAANA MAA RAZAQTANAA (Dengan menyebut nama Allah, ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa (anak) yang akan Engkau rezekikan kepada kami), apabila di antara keduanya ditakdirkan mendapatkan anak dari hasil persetubuhan itu, maka anak tersebut tidak akan dicelakakan setan selamanya." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami ayahku. Dan diriwayatkan dari jalur lain Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdur Razzaq semuanya dari At Tsauri keduanya dari Manshur dengan makna hadits Jarir, namun dalam hadits riwayat Syu'bah tidak disebutkan lafazh "BISMILLAH", dan dalam riwayat Abdur Razzaq dari At Tsauri menyebutkan "BISMILLAH" sedangkan dalam riwayat Ibnu Numair disebutkan; Manshur berkata; Saya menyangka beliau bersabda, "BISMILLAH."
Faedah hadist :
1. Qadi iyadh mengatakan bahwa maksud dari 'anak itu tidak diganggu syaitan' bahwasanya anak tersebut tidak akan diutak atik oleh syaitan. Ada juga yang mengatakan bahwa maksudnya adalah syaitan tidak menusuk, mencubitnya ketika ia lahir, berbeda dengan anak yang tidak diucapkan saat doa berhubungan badan.
2. Qadi juga mengatakan tak seorang pun yang menafsirkan atas keumuman hadist inj diseluruh bentuk yang membahayakan dan godaan (was-was)
3. Membaca doa sebelum berhubungan badan menurut hadist ini memberikan pengaruh langsung kepada anak tersebut. Karna Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam : 'Kalau seandainya ditakdirkan dalam hubungan mereka tersebut lahir seorang anak maka tidak akan diganggu syaitan.' Maka ini adalah bagian dari tahap pendidikan anak. Bahwasanya mendidik anak itu bukan dari kelahiran anak itu sendiri melainkan sebelumnya. Mulai dari memilih calon ibunya. Maka dianjurkan untuk memilih ibunya itu adalah yang sholehah (yang beragama). Karna anak itu dipengaruhi oleh lingkungan.
Wallahu'Alam
[Oleh : Buya M. Elvi Syam | Kitab Shahih Muslim | 26 Rajab 1443 H | Masjid Al Hakim, Kota Padang]
0 Komentar
Tinggalkan balasan